Rabu, 16 Maret 2016

Khasiat Kunyit Bagi Kesehatan



Apabila berbicara tentang kari atau gulai, tentunya tidak bisa dilepaskan dari bumbu utamanya, yaitu kunyit. Manfaat kunyit memang tidak perlu diragukan lagi. Rimpang dengan daging berwarna kuning ini memang terkenal sebagai bumbu dapur dan digunakan dalam berbagai jenis masakan. Selain itu, herbal ini juga digunakan sejak zaman nenek moyang sebagai jamu kunir asem yang dipercaya baik bagi kesehatan wanita. Namun, ternyata kedahsyatan kunyit tidak hanya yang disebutkan. Kunyit juga baik untuk kesehatan.
Kunyit (Curcuma domestica Val) dikenal dengan nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia. Hunik (Batak), koneng (Sunda), rame (Irian), konyet (Madura), kunir (Jawa), temu kuning, kunyeh, dan masih banyak lagi sebutan khusus untuk kunyit. Kunyit merupakan tanaman dengan tinggi yang mencapai 0,75 meter atau lebih. Batangnya berwarna hijau atau agak keunguan. Daunnya lonjong dengan 4-8 helai. Kunyit memiliki bunga majemuk berwarna merah atau merah muda. Rimpang kunyit berwarna kuning tua dengan rasa yang pahit dan agak pedas.

Manfaat Kunyit dan Kandungan Nutrisi

Kunyit dilengkapi dengan ratusan kandungan nutrisi, mineral, dan senyawa aktif yang sangat penting untuk tubuh. Kunyit mengandung minyak atsiri 6%, curcuminoid 5%, karbohidrat 3%, protein 30%, lemak 1-3%, pati 8%, vitamin C 45-55%, dan sisanya terdiri dari berbagai garam mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Selain kandungan nutrisi, kunyit juga mengandung berbagai senyawa aktif seperti tannin, damar, ceffeic acid, L.a dan L.b curcumae, guanicol, protochatechuic acid, serta ukanon A, B, C, D. Senyawa aktif tadi merupakan antioksidan yang baik untuk tubuh sehingga mendukung kekebalan tubuh.
Curcuminoid memiliki zat curcumin yang merupakan zat kuning dalam kunyit. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui manfaat dari kunyit. Dari riset-riset tersebut ditemukan bahwa curcumin dalam kunyit memiliki sifat antibakteri yang bekerja dengan merangsang dinding kantung empedu untuk mengeluarkan racun empedu sehingga pencernaan lebih sempurna. Curcumin juga dapat mengurangi risiko Alzheimer dengan membatasi timbunan protein destruktif di otak. Sebuah penelitian menemukan bahwa seseorang yang sering mengonsumsi bumbu kari yang mengandung kunyit memiliki ingatan yang lebih tajam dibandingkan yang jarang mengonsumsi bumbu kari.
Curcumin ini juga dapat menghentikan gastric dan kanker kolon dengan memperlambat efek dari bakteri berbahaya di saluran pencernaan, serta meningkatkan kandungan musin yang berfungsi melindungi lapisan mukosa di lambung, Lebih jauh, curcumin memiliki sifat antiinflamasi sehingga cocok untuk arthritis dan arthritis rematoid. Curcumin juga dapat menurunkan kolesterol, mencegah penggumpalan darah, melindungi liver dari racun, meningkatkan perlindungan perut dari asma, menurunkan gula darah pada diabetes, bersifat anti-HIV, hingga dapat menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar.
Selain curcumin, minyak atsiri merupakan kandungan Iain dari kunyit yang juga mengandung khasiat bagi pencernaan. Minyak atsiri pada kunyit mampu mencegah keluarnya asam lambung yang berlebihan dan mengurangi peristaltik usus yang terlalu kuat. Saat ini masih berlangsung penelitian untuk menguji khasiat dari kunyit dalam mengatasi penyakit kanker pankreas. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa konsumsi kunyit yang berlebihan tidak baik karena dapat menyebabkan sakit perut dan juga gangguan hati atau ginjal.

Kunyit Putih Penangkal Kanker

Salah satu rimpang yang saat ini mulai digunakan sebagai obat pendamping dalam pengobatan kanker adalah kunyit putih. Sudah banyak institusi yang melakukan penelitian, riset dan survei mengenai khasiat kunyit putih terhadap kanker. Meskipun penelitian tersebut belum mencapai hasil akhir, karena dibutuhkan waktu 10-15 tahun untuk meneliti sebuah obat, khasiat kunyit putih telah mendapatkan testimoni yang baik dari banyak pasien. American Institute of Cancer bahkan merilis pernyataan bahwa kunyit putih dapat mencegah terjadinya kanker karena kunyit putih mampu mencegah terjadinya kerusakan DNA yang merupakan penyebab terjadinya kanker. Kunyit putih juga mengandung protein toksis. Protein ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Pada sebuah riset, beberapa pasien kanker yang diberikan terapi kunyit putih mengakui bahwa ada perubahan yang lebih baik pada kesehatan mereka.

Cara Mengolah Kunyit

Bagian dari tanaman kunyit yang dapat digunakan sebagai obat adalah bagian rimpangnya, walaupun bagian daunnya pun dapat digunakan sebagai obat-obatan. Pada saat ini produk berbahan kunyit telah banyak tersedia di pasaran, bahkan jamu kunir asem instan pun telah tersedia di pasaran. Kunyit dapat diolah dengan cara direbus bersama air, digunakan sebagai bumbu, dihaluskan dan diambil sarinya, dihaluskan dan ditempelkan pada bagian yang sakit, dan masih banyak cara lain. Tergantung dari tujuan penggunaan kunyit tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar