Daging merah dapat dibilang adalah primadona dunia
kuliner. Rasanya yang kaya memungkinkan ratusan variasi dalam pengolahan dan
penyajiannya. Namun, mengonsumsi daging ini terlalu banyak ternyata malah dapat
berbahaya untuk Anda.
Seperti yang dilansir NHS, Minggu (24/4/2016), definisi
daging merah meliputi daging sapi, daging domba, babi, daging sapi muda, daging
rusa, kambing. Tapi tidak termasuk daging kalkun, bebek, angsa, burung, ayam,
kelinci dan daging olahan termasuk sosis, bacon,
ham, salami dan pate.
Daging merah memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Bahkan, banyak peneliti yang yakin, tubuh manusia pada dasarnya memang
dirancang untuk mengonsumsi daging merah, jadi menghentikan pengonsumsiannya
dapat mengganggu keseimbangan nutrisi tubuh.
Namun, bukan berarti Anda dapat mengonsumsinya berlebihan.
Terlalu banyak makan daging merah bisa meningkatkan risiko infeksi cacing pita,
dan bahkan bisa berujung pada kanker.
Batas Harian
Supaya terhindar dari penyakit, dianjurkan untuk tidak
melebihi batas konsumsi maksimal yakni 90 gram daging merah atau daging olahan
per hari. 90 gram itu setara dengan tiga iris tipis potongan daging sapi
panggang, domba. Sedangkan bagi Anda yang memiliki risiko penyakit lain,
dianjurkan untuk mengonsumsi daging tidak lebih dari 70 gram per hari.
Lalu bagaimana dengan batasan konsumsi daging untuk
anak-anak?
Anak-anak tidak perlu mengonsumsi daging sebanyak orang
dewasa. Dan jumlah atau takarannya disesuaikan dengan usia dan ukuran tubuhnya.
Gejala infeksi cacing pita
Selain risiko kanker usus, daging merah juga berpotensi
memiliki cacing pita. Biasanya cacing pita ini dapat ditemukan dalam darah dan
daging. Apabila dikonsumsi oleh manusia, larva cacing bisa memasuki aliran
darah dan masuk ke otak.
Mayoclinic melaporkan, gejala terkait infeksi cacing pita
sering tidak ada. Tapi gejala umumnya seperti:
- Mual
- Kelemahan
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri perut
- Diare
- Berat badan terus berkurang
Faktor Risiko infeksi cacing pita
1. Kebersihan yang buruk, termasuk mencuci dan cuci tangan
sebelum makan
2. Paparan ternak lain
3. Infeksi lebih sering terjadi pada daerah yang memiliki
sanitasi buruk.
4. Makan daging mentah atau setengah matang
Komplikasi dan risiko terinfeksi
Komplikasi yang kadang-kadang berkembang seperti:
- Infeksi saluran empedu
- Gangguan otak dan sistem saraf pusat. Komplikasi ini
sangat berbahaya, khususnya dari cacing pita babi invasif bisa menyebabkan
sakit kepala dan gangguan penglihatan, kejang, meningitis, hidrosefalus atau
demensia.
- Gangguan fungsi organ. Ketika larva bermigrasi ke hati,
paru-paru atau organ lain, telur cacing menjadi kista. Seiring waktu, kista ini
tumbuh dan mengganggu fungsi organ hingga mengurangi suplai darah. Apabila
kista cacing pita pecah, bisa menyebabkan reaksi alergi seperti, gatal-gatal,
bengkak dan kesulitan bernapas. Operasi atau transplantasi organ mungkin
diperlukan pada kasus yang berat.
- Kematian bisa terjadi pada kasus infeksi berat
0 komentar:
Posting Komentar