Senin, 04 April 2016

Apakah Makan Sedikit Lemak Menjadi Gemuk?


Seseorang TIDAK ingin gemuk membuat pelaku diet justru mengurangi asupan makanan mengandung lemak.Padahal, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa diet rendah lemak benar-benar dapat menaikkan berat badan.

Terdapat 65 persen orang yang tengah berjuang dengan masalah berat badan mengatakan bahwa mereka ingin mengurangi jumlah lemak dalam dietnya menurut survey Nielson baru-baru ini.

“Orang masih berpikir lemak membuat mereka gemuk,” kata Donald K. Layman, PhD, profesor emeritus ilmu makanan dan nutrisi manusia di University of Illinois, Amerika Serikat.

Lemak mengandung kalori (sembilan kalori dalam satu gram, tepatnya). Jika Kamu makan banyak lemak, hal itu dapat menyebabkan kenaikan berat badan, begitu juga dengan nutrisi lainnya.

Akan tetapi, ketika Kamu mengurangi asupan lemak, Kamu akan cenderung berlebihan dalam menambah kalori yang meningkatkan risiko penambahan berat badan, obesitas, dan kondisi terkait seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Lemak merupakan nutrisi yang paling mengenyangkan. Lemak lebih lama dicerna daripada karbohidrat atau protein, kata Layman. Ketika Kamu makan lemak, kadar gula darah tetap stabil lebih lama dan mencegah Kamu kelaparan berlebih.
Faktanya, pada kebanyakan orang, kalori ekstra yang mereka konsumsi tidak berasal dari protein. Melainkan berasal dari karbohidrat kosong.

"Semakin sedikit orang mengonsumsi lemak, maka akan lebih banyak mereka mengkonsumsi karbohidrat. Dan itu membuat orang-orang mendapatkan karbohidrat lebih dari dua kali asupan harian yang direkomendasikan mereka," kata Layman.

Selain itu, gula darah Kamu bisa berkurang ketika asupan lemak dikurangi dalam diet harian. Akibatnya, Kamu akan mudah lapar dan lebih banyak makan karbohidrat yang dikelola secara instan, ahli gizi berbasis di Florida, Jaime Mass, RD, menjelaskan.

"Ketika Kamu menghilangkan lemak dari produk makanan, maka harus diganti dengan bahan-bahan lain untuk memberikan alternatif menguntungkan. Jadi, jika Kamu memilih makanan tidak berlemak, ganti dengan tiga karbohidrat, dua gula, tambahkan bahan-bahan tambahan untuk mendukung konsistensi dan rasa.

Setelah mengonsumsi makanan berlabel “bebas lemak” seperti itu selama bertahun-tahun, maka cenderung menjadi kelebihan berat badan dan menimbulkan masalah kesehatan, termasuk lemak perut, diabetes tipe 2, dan masalah kardiovaskular

“Namun, ketika orang melihat makanan berlabel ‘rendah lemak’, mereka secara otomatis menganggap itu lebih sehat,” menurut para peneliti dari Cornell, seperti dilansir dari Menshealth, Selasa (5/4/2016).

0 komentar:

Posting Komentar