Diet, mungkin kita semua sudah tidak
asing lagi mendengar kata-kata ini atau mengatur pola makan penting untuk
menjaga tubuh tetap sehat. Diet menjadi pilihan untuk menurunkan berat badan
terutama bagi yang memiliki masalah berat badan. Seperti yang dikutip dari
laman Boykepedia, kita jangan sampai terjebak oleh pola diet yang keliru dengan
mempercayai mitos yang justru malah merugikan kesehatan diri sendiri.
Terdapat beberapa mitos yang banyak
dipercaya oleh masyrakat terutama wanita, padahal tidak sepenuhnya benar.
1. Mitos blueberry mengandung lebih banyak
antioksidan dari buah lain
Blueberry
memang dikenal sebagai makanan super karena mengandung antioksidan (molekul
yang melindungi tubuh dari kanker karena radikal bebas) yang tinggi. Namun ini
tidak berarti blueberry lebih unggul daripada buah yang lain.
Blueberry memang memiliki nilai tinggi pada skala kapasitas penyerapan radikal oksigen (oxygen radical absorbance capacity atau ORAC), tetapi para ilmuwan menemukan makanan yang memiliki skala lebih tinggi, seperti coklat terutama dark chocolate.
Blueberry memang memiliki nilai tinggi pada skala kapasitas penyerapan radikal oksigen (oxygen radical absorbance capacity atau ORAC), tetapi para ilmuwan menemukan makanan yang memiliki skala lebih tinggi, seperti coklat terutama dark chocolate.
Bahkan
jika dirangking, blueberry hanya punya satu keunggulan dalam famili
antioksidan, yaitu anthocyanin
yang juga temukan pada buah lain seperti anggur. Dan dengan harga
yang jauh lebih murah, anggur merah sebenarnya lebih tinggi pada skala ORAC.
2. Mitos makanan rendah lemak dapat membantu
menurunkan berat badan
Sereal,
yogurt atau makanan cepat saji yang rendah lemak selalu menjadi pilihan untuk
orang yang benar-benar ingin menurunkan berat badan. Namun bukan hanya
mengandung gula, karbohidrat dan pemanis buatan, makanan-makanan tersebut juga
mengandung banyak kalori sebagai alternatif tinggi lemak.
Terutama
makanan manis rendah lemak, gula tambahan yang digunakan bisa memiliki kalori
yang sama dengan makanan manis biasa. Mungkin lebih baik dengan mengurangi
porsi makanannya, dengan lebih banyak lemak tapi rendah gula.
3. Mitos makan di malam hari bikin gemuk
Kalori
tetaplah kalori, kapan pun dikonsumsi baik di pagi hari, siang atau malam hari.
Sebuah studi yang dilakukan terhadap monyet menemukan bahwa hewan tersebut
memiliki berat yang sama walaupun mereka makan enam persen ataupun 65 persen
dari makanannya di malam hari. Karena kecepatan proses pembakaran di tubuh
tetap sama walaupun di malam hari. Tetapi hindari makan di malam hari jika
memang ingin menurunkan berat badan.
4. Mitos telur meningkatkan kolesterol
Pertama,
orang dianjurkan mengonsumsi telur, kemudian ada peringatan bahwa telur tak
baik untuk jantung. Tapi sekarang tampaknya nasihat yang pertama lebih baik.
Meskipun
telur mengandung kolesterol, tubuh kita memvariasikan jumlah kolesterol itu,
sehingga cukup untuk membuatnya berkurang jika kita makan telur.
Salah
satu penelitian yang dilakukan oleh Universitas Surrey, menemukan bahwa setelah
diet dengan makan dua telur sehari selama 12 minggu, tidak ada subjek tes yang
meningkat kadar kolesterolnya. Dan selain rendah kalori (75 kalori dalam
sebutir telur rebus), telur juga mengandung vitamin D, vitamin B-12 dan nutrisi
lainnya.
5. Mitos kopi menyebabkan tubuh dehidrasi
Jika
orang mengira bahwa minum kopi bisa membuat tubuh dehidrasi, maka orang
tersebut salah. 50 persen orang Inggris membatasi konsumsi kopi, karena percaya
kopi mengandung diuretic (zat
yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dengan membuat ginjal
memproduksi lebih banyak urin).
Namun
pada kenyataannya, kopi tidak memiliki efek pada peminumnya. Nutrisionis Angela
Dowden mengatakan bahwa konversi baru bisa membuat orang menjadi lebih sering
ke toilet. Tetapi menurutnya, tubuh kita terbiasa dengan hal itu, dan kopi
penting untuk asupan cairan harian tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar